Korea Selatan Tolak Ide Cadangan Bitcoin Nasional
Bank of Korea (BOK), Bank Sentral Korea Selatan, menegaskan bahwa pihaknya tidak mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan devisa negara.
Menurut laporan Korea Economic Daily pada Minggu (16/3/2025), BOK menyebutkan bahwa volatilitas Bitcoin yang tinggi menjadi alasan utama mereka tidak tertarik untuk mengakumulasi aset kripto ini sebagai cadangan devisa. Bank tersebut khawatir bahwa ketidakstabilan harga Bitcoin dapat menyebabkan lonjakan biaya transaksi yang signifikan saat melakukan likuidasi aset.
Selain itu, BOK juga menekankan bahwa Bitcoin tidak memenuhi pedoman yang ditetapkan oleh International Monetary Fund (IMF) untuk manajemen cadangan devisa. IMF menetapkan bahwa cadangan devisa harus dikelola dengan prinsip kehati-hatian dalam mengontrol likuiditas, risiko pasar, dan risiko kredit.
Keputusan BOK ini kontras dengan kebijakan Amerika Serikat. Pada 6 Maret 2025, di mana Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Strategic Bitcoin Reserve (SBR), menggunakan Bitcoin yang disita dari berbagai kasus kriminal dan perdata.
Langkah ini mendorong beberapa negara untuk mempertimbangkan penciptaan cadangan Bitcoin mereka sendiri. Namun, Korea Selatan tetap skeptis terhadap inisiatif tersebut, sejalan dengan pandangan yang dipegang oleh Jepang, Swiss, dan Bank Sentral Eropa yang juga tidak menunjukkan ketertarikan terhadap Bitcoin sebagai aset cadangan nasional.
Baca juga: Korea Selatan Siapkan Pusat Data AI Terbesar di Dunia
Regulasi Kripto di Korea Selatan Semakin Longgar
Terlepas dari skeptisisme terhadap Bitcoin sebagai cadangan devisa, Korea Selatan justru menunjukkan sinyal positif dalam regulasi industri kripto secara keseluruhan. Saat ini, otoritas keuangan dari Negeri Ginseng itu sedang menyusun rencana untuk secara bertahap menghapus larangan perdagangan aset kripto oleh institusi keuangan, yang sebelumnya diberlakukan secara ketat.
Selain itu, regulator Korea Selatan juga dilaporkan tengah mempersiapkan kerangka hukum kedua untuk industri kripto, yang kali ini berfokus pada pengelolaan stablecoin dan aspek teknis lainnya dalam ekosistem aset digital.
Baca juga: Upbit Kena Sanksi di Korea Selatan, Setop Layani User Baru Selama 3 Bulan
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Kepanikan 'Jual Sekarang, Pikirkan Nanti' membuat bitcoin, ether jatuh bersamaan dengan saham Asia, kata analis
Sekilas Bitcoin turun 5,3% menjadi $78.999, sementara ether kehilangan 11,8% untuk diperdagangkan pada $1.596 pada saat penulisan. Saham Asia anjlok saat pasar dibuka pada hari Senin.

Pendanaan: Mengapa stablecoin menjadi taruhan utama bagi VC kripto
Cuplikan Cepat Ini adalah kutipan dari edisi ke-25 The Funding yang dikirimkan kepada pelanggan kami pada tanggal 6 April. The Funding adalah buletin dua mingguan yang ditulis oleh Yogita Khatri, anggota editorial terlama di The Block. Untuk berlangganan buletin gratis ini, klik di sini.

Token kripto yang didukung Conor McGregor gagal diluncurkan, hanya mengumpulkan 39% dari minimum prapenjualan $1 juta
Ringkasan Singkat Sebuah token yang diluncurkan oleh Real World Gaming DAO dan superstar MMA Conor McGregor hanya berhasil mengumpulkan $392,000 selama periode prapenjualan 28 jam, gagal mencapai target minimum $1,008,000 untuk diluncurkan. Semua tawaran akan dikembalikan, demikian diumumkan oleh DAO sesaat setelah periode prapenjualan ditutup. Kegagalan peluncuran token ini menunjukkan pergeseran pasar dari token yang didukung selebriti seiring dengan perjuangan pasar kripto dan volume perdagangan memecoin yang terus menurun.

Serangan 'address poisoning' Bitcoin meningkat, peringatkan CSO Casa Jameson Lopp
Peringatan Singkat Jameson Lopp memperingatkan bahwa serangan "address poisoning", di mana penyerang mencoba menipu pengguna agar mengirimkan cryptocurrency ke alamat dompet yang salah, telah mulai menargetkan dompet Bitcoin. Meskipun analisis data Lopp hanya menemukan satu pencurian signifikan pada Bitcoin, serangan serupa pada Ethereum mengakibatkan satu pengguna kehilangan $71 juta kepada peretas, meskipun dana tersebut kemudian berhasil dipulihkan.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








