Peraturan SAB 121 Dicabut, Kripto Siap Diadopsi Massal
Pada 23 Januari 2025, Presiden Donald Trump mencabut peraturan SAB 121, memberi angin segar bagi sektor perbankan dan kripto di AS. Peraturan yang dikenal dengan nama Staff Accounting Bulletin 121 sebelumnya mengharuskan bank untuk mengklasifikasikan kripto yang mereka simpan untuk nasabah sebagai kewajiban.
Dengan pencabutan peraturan tersebut dan memperkenalkan peraturan SAB 122, bank-bank di AS kini memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam layanan kustodi kripto, membuka peluang baru bagi adopsi aset digital di dunia keuangan.
Peraturan SAB 121 yang Kontroversial
Peraturan SAB 121, yang diterapkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), telah menjadi hambatan besar bagi bank-bank besar yang ingin menawarkan layanan kripto.
Staff Accounting Bulletin 121Menurut Teddy Fusaro, Presiden Bitwise Invest, aturan ini mengharuskan setiap bank untuk mencatatkan kripto yang disimpan bagi klien sebagai kewajiban.
Fusaro menambahkan bahwa pencabutan peraturan Staff Accounting Bulletin 121 membuat layanan crypto custody menjadi tidak ekonomis bagi bank-bank besar.
“Dengan demikian, menyediakan layanan kustodi kripto menjadi tidak layak secara finansial bagi pemain besar,” jelasnya di X.
Namun, perubahan besar terjadi ketika pemerintahan Trump memutuskan untuk mencabut peraturan tersebut dan memperkenalkan SAB 122.
Langkah ini mengakhiri debat panjang yang sebelumnya telah dimulai dengan upaya legislatif di DPR dan Senat AS pada tahun lalu.
Meskipun Presiden Biden sempat mengeluarkan undang-undang serupa, pemerintahan Trump segera bergerak untuk mengubahnya, mengisyaratkan dukungan yang lebih kuat terhadap industri kripto .
Sejauh Mana Industri Kripto Berkembang pada Tahun 2024?
Bank Siap Masuki Pasar Kripto
Langkah pencabutan Staff Accounting Bulletin 121 tampaknya juga akan disambut baik oleh banyak pihak, terutama oleh bank-bank besar di AS yang siap untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi ini.
Brian Moynihan, CEO Bank of America, dalam wawancaranya dengan CNBC di World Economic Forum di Davos, Swiss pada 21 Januari 2025, menyatakan bahwa pihaknya siap untuk menyediakan layanan kripto jika regulasi yang jelas sudah diterapkan.
“Jika aturan datang dan menjadikannya sesuatu yang nyata yang bisa Anda lakukan bisnis dengannya, Anda akan menemukan bahwa sistem perbankan akan masuk dengan keras di sisi transaksi,” ujarnya.
Moynihan menambahkan bahwa crypto dapat menjadi bentuk pembayaran sehari-hari yang mudah digunakan dan nantinya akan difasilitasi oleh bank untuk berbagai transaksi.
“Jika Anda berjalan di jalan sini dan Anda masuk untuk membeli makan siang, jika Anda bisa membayar dengan Visa, Mastercard, kartu debit, Apple Pay, dll., ini hanya akan menjadi bentuk pembayaran lainnya. Kami sudah memiliki ratusan paten terkait blockchain. Kami tahu bagaimana cara memasuki bidang ini,” jelasnya.
Dengan potensi besar untuk penggunaan kripto dalam transaksi sehari-hari setelah dicabutnya SAB 121 dan diperkenalkannya SAB 122, bank di AS atau institusi besar lain kini berada di posisi yang lebih baik untuk menyediakan layanan yang memfasilitasi pertumbuhan ekonomi digital.
Kripto Siap Diadopsi Massal?
Pencabutan SAB 121 oleh Trump tidak hanya membuka jalan bagi bank untuk menyediakan layanan kustodi kripto, tetapi juga berpotensi mempercepat adopsi cryptocurrency di sektor keuangan mainstream.
Trump Terbitkan Inpres Baru, Rencana Dolar Digital Batal
Kini, bank-bank besar seperti Bank of America dapat menawarkan produk terkait kripto dengan lebih mudah, memberikan rasa aman bagi investor yang sebelumnya khawatir tentang ketidakpastian regulasi.
Keputusan pencabutan Staff Accounting Bulletin 121 juga disambut positif oleh para tokoh kripto. Michael Saylor, CEO MicroStrategy, menilai bahwa pencabutan peraturan ini akan memungkinkan bank untuk lebih aktif dalam adopsi kripto.
“SAB 121 telah dicabut, memungkinkan bank untuk menyimpan Bitcoin,” kata Saylor.
Ini membuka peluang lebih luas bagi kripto untuk menjadi bagian dari sistem pembayaran global yang lebih diterima secara mainstream.
Secara keseluruhan, pencabutan peraturan SAB 121 dan menggantinya dengan SAB 122 oleh pemerintahan Trump menandai awal baru bagi integrasi cryptocurrency dalam dunia perbankan. [dp]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Platform AI Erik Voorhees, Venice, meluncurkan token VVV di Ethereum Layer 2 Base
Platform AI yang berfokus pada privasi, Venice, telah memperkenalkan token VVV-nya di jaringan Ethereum Layer 2 Base. Dari 100 juta token yang dibuat pada Genesis, setengahnya dibagikan secara airdrop kepada pengguna Venice dan proyek komunitas AI kripto.
Token AI kripto terpuruk akibat penjualan NVDA yang dipicu oleh DeepSeek
Cryptocurrency terkait AI mengalami penurunan tajam pada hari Senin, mencerminkan penjualan ekuitas AS yang lebih luas saat model AI hemat biaya dari DeepSeek mengganggu ekspektasi pasar. Analis menyarankan bahwa kemunculan DeepSeek, yang menawarkan layanan dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan pesaing, menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan strategi investasi AI saat ini.
MemeLaunch Meluncur di Manta Pacific, Memperlancar Proses Peluncuran Memecoin
Singkatnya MemeLaunch telah diluncurkan di Manta Pacific, menyederhanakan proses peluncuran memecoin dengan mengotomatiskan semuanya mulai dari desain nama hingga pengembangan naratif dan menyebarkan token pada Launchpad-nya sendiri.
MicroStrategy meluncurkan penawaran saham preferen abadi sebanyak 2,5 juta yang disebut STRK
Pemegang korporat terbesar bitcoin akan menawarkan 2,5 juta saham dari saham preferen abadi Seri MSTR. Saham preferen abadi tidak memiliki tanggal jatuh tempo atau jadwal penebusan wajib; sebaliknya, saham ini membayar dividen tetap tanpa batas waktu selama perusahaan penerbit tetap beroperasi.