ETF Bitcoin AS Alami Outflow Rp9,1 Triliun, Tertinggi Kedua dalam Sejarah
Invetor pada produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat ramai-ramai menarik investasi mereka di tengah ketidakpastian makroekonomi yang memberikan tekanan pada aset digital tersebut.
Menurut data dari Farside Investors , sebelas ETF Bitcoin di AS tercatat mengalami arus keluar bersih sebesar US$568 juta atau setara Rp9,1 triliun pada 8 Januari 2025, menjadikannya sebagai penarikan terbesar kedua sejak produk investasi ini diluncurkan pada 11 Januari 2024.
Arus dana ETF Bitcoin AS. Sumber: Farside InvestorsPerlu diketahui, rekor arus keluar terbesar terjadi pada 19 Desember 2024, ketika dana senilai US$671,9 juta keluar dari ETF Bitcoin, setelah harga Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$106.000 pada 15 Desember.
Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) mencatatkan dana keluar terbesar dengan kerugian sebesar US$258 juta, diikuti oleh BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) yang melihat arus keluar hingga US$124 juta.
Selain ETF Bitcoin, produk ETF Ether di AS juga mengalami tekanan yang signifikan, dengan arus dana keluar mencapai US$159,3 juta, menjadikannya yang terbesar sejak 26 Juli 2024 ketika produk tersebut mencatat arus dana keluar senilai US$162 juta.
Baca juga: Pertama Kali Terjadi, ETF Bitcoin BlackRock Catat Outflow Rp5,3 Triliun
Ketidakpastian Ekonomi di AS
Penarikan besar-besaran ini terjadi di tengah kekhawatiran inflasi yang kembali mengemuka di AS, yang memicu volatilitas di pasar obligasi dan menekan harga aset berisiko. Selama tiga hari terakhir, harga Bitcoin merosot hampir 8,5%, menunjukkan kegagalan aset tersebut untuk mempertahankan harga di atas level kritikal US$100.000.
Koreksi tajam ini sebagian besar dipicu oleh dua laporan ekonomi terbaru dari Amerika Serikat yang mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve AS (The Fed).
Adapun, The Fed mengungkapkan pada Desember 2024 bahwa para pejabat merasa bank sentral AS tersebut sudah mendekati titik di mana kebijakan pelonggaran suku bunga perlu diperlambat.
Hingga artikel ini ditulis (10/1/2024), Bitcoin diperdagangkan di kisaran harga US$94.710, menunjukkan pemulihan dari level terendahnya di US$91.000 pada Jumat pagi, menurut data CoinMarketCap .
Baca juga: Bitcoin Terjun ke US$96.000 Imbas Kondisi Makroekonomi AS
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Aiccelerate DAO akan menambahkan struktur vesting sebagai tanggapan terhadap kritik peluncuran
Tinjauan Cepat Peluncuran Aiccelerate DAO (AICC) yang berfokus pada kripto-AI, yang kini bernilai sekitar $150 juta, memicu kritik di X setelah beberapa orang dalam yang berpartisipasi dalam prapenjualan proyek dengan cepat menjual alokasi token mereka. Bankless Ventures, yang menerima kritik setelah menjual 10% dari alokasinya dalam "kesalahan impulsif," kemudian membeli kembali token tersebut. Menanggapi kontroversi tersebut, DAO mengatakan akan "menerapkan struktur vesting untuk alokasi individu dan sedang berdiskusi dengan penasihat untuk d
OJK Ambil Alih Pengawasan Aset Kripto, Industri Sambut Transformasi Baru
Legitimasi Bitcoin, BlackRock Memecahkan Rekor, Pembelian Melonjak: ETF Bitcoin Spot Menandai Ulang Tahun Pertama
Setelah satu tahun, ETF bitcoin spot telah menghasilkan lebih dari $660 miliar dalam volume perdagangan. Setelah mengumpulkan lebih dari $50 miliar dalam aset yang dikelola (AUM) pada tahun lalu, dana IBIT BlackRock muncul sebagai pemimpin yang jelas di antara ETF bitcoin spot. Posisi Bitcoin sebagai kelas aset yang diterima mengambil bentuk baru berkat instrumen keuangan baru ini.
Keberhasilan dan Kegagalan dari Prediksi Crypto 2025 Andreessen Horowitz