Mengupas AI Agents, Masa Depan Blockchain yang Mencengangkan
Dalam beberapa bulan terakhir, istilah AI agent atau agen AI semakin sering terdengar, membawa gelombang baru dalam dunia teknologi dan keuangan. Tidak hanya sekadar hype, AI agents memadukan kecerdasan buatan, kripto dan budaya internet, menjadikannya fenomena yang patut diperhatikan.
Dengan potensi memecahkan masalah mendasar dalam kripto, seperti kemudahan penggunaan, teknologi ini mulai menunjukkan taringnya.
Apa Itu AI Agents?
AI agents adalah aktor otonom berbasis kecerdasan buatan yang melangkah jauh melampaui kemampuan bot perdagangan biasa.
Jika bot perdagangan hanya mengeksekusi strategi dalam parameter tertentu, AI agents dapat menciptakan konten, mengelola dompet, hingga membuat token mereka sendiri dengan campur tangan manusia yang minimal.
“AI agents ini tidak hanya seperti influencer dengan dompet kripto, mereka juga dapat membangun komunitas dan berinteraksi secara langsung dengan pengguna,” ujar influencer dan analis kripto Lark Davis dalam videonya di Youtube.
Teknologi ini membuka jalan bagi pengalaman yang lebih ramah pengguna dalam dunia blockchain.
Tokoh Utama dalam Dunia AI
Beberapa nama besar sudah mencuat di dunia agen AI, termasuk Truth Terminal, AI xBT dan Zerro. Truth Terminal adalah sebuah chatbot AI di platform X yang telah mengumpulkan lebih dari 200.000 pengikut.
Bahkan, chatbot ini telah menciptakan tokennya sendiri bernama GOAT yang pernah mencapai kapitalisasi pasar lebih dari US$1 miliar.
“Eksperimen ini menunjukkan bagaimana AI dapat memimpin tren baru di dunia kripto,” ujar Mark Anderson, Fund Manager dari a16z.
Sementara itu, AI xBT dirancang untuk menganalisis data pasar kripto dan memberikan rekomendasi perdagangan yang optimal. Banyak pengguna yang berhasil meraih keuntungan besar hanya dengan mengikuti cuitan AI ini.
Di sisi lain, Zerro adalah AI kreatif yang meluncurkan musik di platform seperti Spotify. EP debutnya berhasil mencapai lebih dari 100.000 stream.
Manfaat dan Potensinya
Salah satu keunggulan agen AI adalah kemampuannya untuk mengatasi kerumitan blockchain. Mereka dapat mengelola dompet, menjalankan kontrak pintar dan bahkan membuat token sendiri.
“AI agents dapat membuat teknologi blockchain lebih mudah diakses oleh pengguna rata-rata, membawa arus pengguna baru ke ekosistem kripto,” ujar Davis.
Selain itu, platform seperti Eliza dan Virtuals memungkinkan pengembang untuk meluncurkan AI agents dengan mudah. Virtuals , misalnya, telah menjadi tempat lahirnya berbagai agen seperti AI xBT dan Clanker. Platform ini bahkan telah menghasilkan lebih dari US$1 juta hanya dari biaya penggunaan.
Masa Depan AI Agents
Masa depan agen AI tampaknya cerah. Mereka berada di persimpangan tren besar seperti kecerdasan buatan, kripto dan budaya influencer. Namun, Davis juga memperingatkan risiko yang ada, terutama bagi investor.
“Investasi di dunia kripto, terutama AI agents, sangat spekulatif. Anda bisa kehilangan seluruh modal Anda,” jelasnya.
Dengan potensi membawa inovasi besar di pasar kripto, AI agents tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga pemain utama yang bisa mendominasi ruang digital. Sebuah era baru sedang dimulai, di mana teknologi AI dan blockchain berkolaborasi untuk menciptakan masa depan yang lebih canggih dan inklusif. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Volatility Shares mengajukan ETF berjangka Solana, meskipun tidak ada produk berjangka Sol
Manajer aset Volatility Shares telah mengajukan aplikasi untuk ETF yang akan berinvestasi dalam kontrak berjangka Solana di bursa yang diatur oleh CFTC dan menawarkan opsi leverage 1x, 2x, dan -1x. Pengajuan ini dilakukan bahkan sebelum produk berjangka Solana tersebut tersedia untuk diperdagangkan.
Solana Melonjak saat TON Menstabilkan Diri: Tingkat Perdagangan Kritis untuk Januari
Kelompok industri menggugat untuk menghentikan IRS mengumpulkan info pengguna dari antarmuka depan DeFi
Tinjauan Cepat Asosiasi Blockchain dan dua kelompok lainnya menggugat IRS untuk menantang aturan yang baru saja diselesaikan yang akan mengharuskan front-end DeFi melaporkan data pengguna, termasuk informasi pribadi dan detail setiap perdagangan, kepada lembaga tersebut mulai tahun 2027. Persyaratan ini akan "mendorong seluruh teknologi yang sedang berkembang ini ke luar negeri," kata pengacara utama kelompok advokasi tersebut. IRS berargumen dalam aturan akhirnya bahwa melacak transaksi DeFi akan "menguntungkan kepatuhan pajak dengan membantu menutup kesenjangan informasi dengan re