Rasio Bitcoin-Emas Pecahkan Rekor, 1 Bitcoin Bisa Beli 1000 Gram Emas!
Ada angin segar berhembus menjelang akhir tahun 2024. Jika selama ini membeli emas masih menjadi salah satu pilihan untuk penyimpanan aset, kini pilihan itu bergeser ke Bitcoin.
Bitcoin kini memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan emas. Pada pekan ini, Bitcoin mencapai ATH terbarunya yang kemudian memicu naiknya rasio aset digital tersebut terhadap emas. Terlebih, banyaknya institusi yang terus mengumpulkan Bitcoin menjelang akhir tahun.
Pada hari Senin (16/12/2024), rasio yang mengukur berapa ons emas yang dapat dibeli dengan satu Bitcoin, mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya, naik menjadi 37,3. Angka ini menunjukkan bahwa satu Bitcoin sekarang dapat membeli sekitar 37 ons atau sekitar 1.048 gram emas. Ini merupakan level tertinggi dalam sejarah.
Angka tersebut sekitar setengah poin lebih tinggi dibandingkan dengan yang disaksikan selama bull run kripto sebelumnya yaitu pada November 2021 di angka 36.7.
Menurut Sidney Powell, CEO dan salah satu pendiri pasar modal institusional Maple Finance mencapai level tertinggi baru menandakan berlanjutnya adopsi dan matangnya Bitcoin sebagai kelas aset.
“Kami berharap untuk melihat rasio mengejar ketertinggalan berdasarkan arus masuk ETF, yang menurut sejarah meningkat dari waktu ke waktu, dan Bitcoin semakin dipandang sebagai bagian pokok dari portofolio yang seimbang,” katanya.
Baca juga: Bitcoin vs Emas: Bitcoin Bukanlah Emas
Bitcoin > Emas Sebagai Penyimpan Nilai?
Sebuah perusahaan perdagangan aset digital yang berbasis di Singapura, QCP Capital, mengungkapkan bahwa rasio ini memperkuat status Bitcoin sebagai emas digital, memposisikannya sebagai “penyimpan nilai yang semakin disukai dibanding emas tradisional”.
Sebelumnya, selama masa ketidakpastian atas Bitcoin, para trader masih memilih emas yang sempat menjadi lebih berkorelasi dengan pasar tradisional, sebagian berkat persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin AS pada bulan Januari.
Menurut data dari Coinglass , aset ETF Bitcoin global yang dikelola telah mencapai US$119 miliar atau sekitar Rp1.910 triliun. Sementara itu, menurut data dari World Gold Council , jumlah ini kurang dari setengah jika dibandingkan dengan jumlah ETF yang didukung emas pada November 2024, yaitu US$290 miliar atau sekitar Rp4.655 triliun.
Baca juga: Bitcoin Makin Mirip Emas Digital, Ini Buktinya!
Volatilitas yang Berbeda
Jika dilihat dari volatilitasnya, Bitcoin memang kelangkaannya diprogram jelas karena kode Bitcoin membatasi suplai maksimum hingga 21 juta token berbeda dengan produksi penambangan emas yang terus menerus, meskipun kedua aset ini sering dibandingkan sebagai aset penyimpan nilai karena karakteristik pasokannya yang terbatas.
Volatilitas emas jauh lebih rendah, hanya sekitar 20% per tahun dan mendapatkan keuntungan dari sejarahnya selama 3.500 tahun sebagai aset yang diperdagangkan, sedangkan Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi meskipun ada perubahan harga yang lebih signifikan, dengan volatilitas mendekati 50%.
Baca juga: Seberapa Profit Bitcoin Dibandingkan Emas Dalam 10 Tahun?
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Apa selanjutnya untuk DeFi? Para ahli membahas tren 2024 dan proyeksi 2025
Tren utama DeFi tahun ini meliputi integrasi tradfi dengan kripto, solusi penskalaan Layer 2, dan kecerdasan buatan, kata para ahli kepada The Block. Para ahli mengatakan DeFi kemungkinan akan berkembang di tahun baru dengan pelonggaran regulasi di AS di bawah Donald Trump.
Kontrak pintar semakin cerdas: Bagaimana agen AI mengubah ruang blockchain
Tinjauan Cepat Pergeseran terbaru dalam proyek blockchain yang didorong oleh AI berfokus pada pembuatan "agen"—bot bertenaga AI yang mampu melakukan tugas otonom seperti perdagangan, manajemen investasi, dan interaksi pengguna. Agen AI memiliki keunggulan dalam memperbarui model mereka secara terus-menerus untuk meningkatkan pengambilan keputusan, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh bot perangkat lunak tradisional.
Otoritas sekuritas Israel menetapkan peluncuran enam reksa dana Bitcoin pada 31 Desember: laporan
Enam reksa dana yang melacak harga Bitcoin akan diluncurkan di Israel pada 31 Desember setelah otoritas sekuritas negara tersebut mengeluarkan persetujuan minggu lalu, menurut laporan dari situs berita bisnis Israel, Calcalist. Persetujuan ini merupakan hasil dari upaya lobi selama bertahun-tahun dari lembaga keuangan, menurut laporan tersebut.
Meja OTC Kripto mengatakan volume perdagangan 'sedang meroket saat ini'
Ringkasan Cepat Perusahaan perdagangan kripto mengatakan hasil pemilu dan kenaikan harga baru-baru ini telah menjadi dorongan besar bagi pasar OTC kripto. Mereka mengatakan klien juga mulai melihat lebih jauh ke kurva risiko pada altcoin di luar bitcoin dan ether.