Bhutan Kembali Pindahkan Bitcoin ke Binance, 367 BTC Senilai Rp533,88 Miliar
Pemerintah Kerajaan Bhutan kembali mengejutkan dunia kripto dengan transfer Bitcoin yang signifikan. Sebanyak 367,26 BTC, yang bernilai sekitar US$33,51 juta, setara Rp533,88 milira, baru-baru ini dikirimkan ke bursa kripto Binance.
Langkah ini memunculkan spekulasi bahwa Bhutan mungkin sedang mempertimbangkan untuk melakukan penjualan atas sebagian dari cadangan BTC mereka yang sangat besar.
Bhutan diketahui telah mengumpulkan Bitcoin dalam jumlah besar melalui operasional penambangan kripto yang ramah lingkungan, memanfaatkan energi hidroelektrik yang melimpah di wilayah pegunungan mereka.
Dengan cadangan sebesar 13.011 BTC, negara itu kini menjadi salah satu negara dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia, menempati posisi keempat di antara pemerintah global.
Penjualan sebagian BTC ini menandakan langkah yang signifikan dalam pengelolaan aset kripto Bhutan.
Cadangan Bitcoin Bhutan dan Posisi di Pasar Global
Sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar yang diakui secara global, cadangan Bitcoin Bhutan ini telah lama menjadi sorotan.
Negero Naga Guntur tersebut sebelumnya tercatat memiliki sekitar 13.011 BTC, jumlah yang cukup untuk menempatkan negara tersebut di posisi keempat dalam daftar kepemilikan Bitcoin oleh pemerintah.
Penambahan cadangan ini sebagian besar diperoleh dari operasi penambangan yang dilakukan oleh Druk Holding & Investments, perusahaan investasi milik pemerintah Bhutan.
Melalui upaya tersebut, Bhutan tidak hanya meningkatkan cadangan keuangannya tetapi juga mengembangkan sektor penambangan kripto yang ramah lingkungan.
Energi yang digunakan untuk penambangan ini didukung oleh sumber daya hidroelektrik, sehingga menjadikan aktivitas penambangannya lebih berkelanjutan dibandingkan negara-negara lain yang masih bergantung pada bahan bakar fosil.
Menurut beberapa pengamat industri, langkah ini tidak hanya menguntungkan Bhutan dari segi keuangan, tetapi juga memposisikan negara tersebut sebagai pelopor dalam penambangan kripto berkelanjutan.
Penjualan BTC: Strategi Atau Langkah Spekulatif?
Pengiriman Bitcoin ke Binance ini bukanlah yang kali pertama dilakukan oleh pemerintah Bhutan. Sebelumnya, Bhutan juga mengirim 929 BTC senilai sekitar US$66 juta pada akhir Oktober 2024.
Pengiriman ini dianggap oleh sebagian pihak sebagai langkah untuk menjual sebagian dari kepemilikan mereka di tengah naiknya harga Bitcoin.
Langkah ini tampaknya merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memanfaatkan lonjakan harga Bitcoin, yang saat ini masih berada di titik tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa pengguna X yang mengikuti perkembangan pasar kripto berkomentar bahwa Pemerintah Bhutan tampaknya mengambil kesempatan untuk merealisasikan keuntungan dari kepemilikan mereka seiring dengan naiknya harga Bitcoin.
Langkah ini menunjukkan pendekatan yang hati-hati namun oportunistik dari pemerintah Bhutan dalam mengelola aset kripto mereka.
Keuntungan Finansial dari Penambangan Kripto yang Berkelanjutan
Penambangan kripto yang dilakukan oleh Bhutan telah memberikan keuntungan finansial yang cukup besar bagi negara tersebut.
Druk Holding & Investments, sebagai pengelola aset kripto milik pemerintah, memainkan peran utama dalam operasional penambangan Bitcoin di Bhutan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, perusahaan ini mampu memanfaatkan energi hidroelektrik yang bersih dan melimpah untuk menambang Bitcoin.
Pemanfaatan energi hidroelektrik ini telah menjadikan penambangan Bitcoin Bhutan sebagai model yang ramah lingkungan dan berpotensi menginspirasi negara-negara lain untuk menerapkan praktik yang serupa.
Apa Dampak Langkah Ini Bagi Pasar Kripto?
Tindakan penjualan BTC oleh pemerintah Bhutan dapat memiliki dampak jangka pendek terhadap pasar kripto, khususnya Bitcoin. Penjualan dalam jumlah besar cenderung menambah tekanan jual, yang berpotensi mempengaruhi harga Bitcoin secara keseluruhan.
Di sisi lain, langkah ini juga dapat dianggap sebagai strategi yang cerdas dari pemerintah Bhutan untuk mendiversifikasi aset keuangan mereka sambil tetap mempertahankan cadangan Bitcoin yang cukup signifikan.
Langkah pemerintah negera itu untuk menjual sebagian dari cadangan Bitcoin ini menandai sebuah babak baru dalam strategi pengelolaan kripto di tingkat negara.
Mengingat Bhutan masih memiliki cadangan Bitcoin dalam jumlah yang besar, banyak pihak yang menantikan apakah negara tersebut akan terus mempertahankan strategi yang fleksibel dalam menghadapi fluktuasi pasar, atau justru akan mengembangkan model penambangan kripto yang lebih berkelanjutan dan produktif. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Upbit Korea Selatan diselidiki atas setidaknya 500.000 pelanggaran KYC: laporan
Pengawasan Keuangan Korea Selatan dilaporkan menemukan bahwa Upbit menyetujui ratusan ribu akun tanpa verifikasi ID yang tepat. Upbit, bursa kripto terbesar di Korea Selatan, memproses lebih dari $48,2 miliar dalam transaksi kripto pada bulan Oktober.
Presiden terpilih Trump mencalonkan RFK Jr. yang ramah bitcoin sebagai Menteri Kesehatan AS
Ringkasan Cepat Donald Trump telah menominasikan mantan kandidat presiden dan mantan Demokrat yang pro-bitcoin, Robert F. Kennedy Jr., sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Tim utama Trump mencakup berbagai pendukung kripto seperti Wakil Presiden terpilih JD Vance, calon Menteri Pertahanan Pete Hegseth, dan pemimpin bersama baru Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Elon Musk dan Vivek Ramaswamy.
Regulator Hong Kong menargetkan perusahaan kripto yang menyamar sebagai bank
Pengambilan Cepat Otoritas Moneter Hong Kong mengatakan dua perusahaan kripto luar negeri telah salah menggambarkan diri mereka sebagai bank, yang mungkin "merupakan pelanggaran terhadap Ordinansi Perbankan." Namun, HKMA tidak mengungkapkan nama kedua perusahaan tersebut.
Ripple vs SEC: Keluarnya Gensler, Formulir C, dan Penjelasan Sidang Kritis 15 Januari