Rp260 Miliar Ethereum Dilepas! Harga ETH Jatuh Setelah Aset PlusToken Dijual oleh Pemerintah China
Jakarta, Pintu News – harga ethereum mengalami tekanan jual besar-besaran setelah pemerintah China dilaporkan memindahkan 7.000 ETH, senilai lebih dari $16,7 juta atau setara dengan Rp260.920.800.000, ke bursa crypto .
Pergerakan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor karena aset tersebut terkait dengan skema Ponzi PlusToken yang sebelumnya telah disita oleh pihak berwenang.
Pemerintah China Masih Memiliki 542.000 ETH dari PlusToken
Banyak spekulasi muncul bahwa pemerintah China mungkin akan menjual sisa 542.000 ETH senilai lebih dari $1,3 miliar, yang mereka sita dari skema PlusToken. Jika ini terjadi, harga Ethereum bisa mengalami penurunan drastis, bahkan bisa jatuh di bawah $2.000 (Rp31.248.000).
Baca juga: Harga Bitcoin Diprediksi akan Tembus Rp2,1 Miliar di Tahun 2025, Bagaimana Analisanya?
Analis dari OXT Research, ErgoBTC, melaporkan bahwa dompet yang terkait dengan skema ini telah mulai memindahkan dana setelah hampir tiga tahun tidak aktif sejak 2021.
Skema PlusToken sendiri adalah penipuan kripto multi-miliar dolar yang menipu 2,6 juta pengguna pada 2018 dan 2019. Saat itu, pemerintah China menyita $14 miliar dalam bentuk BTC, ETH, dan altcoin lainnya.
Sebagian besar Bitcoin yang disita dijual pada 2019 hingga 2020, tetapi sebagian besar Ethereum tetap tidak tersentuh hingga 2021, ketika sepertiga dari 840.000 ETH dijual di bursa kecil.
Tekanan Jual pada Harga Ethereum
Tahun ini, peristiwa penjualan crypto oleh pemerintah telah mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Pada Juli lalu, ketika pemerintah Jerman menjual Bitcoin, harga BTC langsung tertekan meskipun jumlah yang dijual relatif kecil dibandingkan dengan kapitalisasi pasar Bitcoin secara keseluruhan.
Jika pemerintah China menjual 542.000 ETH, hal yang sama bisa terjadi pada harga Ethereum.
Pada 10 Oktober 2024 kemarin, harga ETH sempat turun 2% dan berada di bawah $2.400 (Rp37.497.600). Beberapa analis percaya bahwa jika Ethereum turun di bawah $2.300 (Rp35.935.200), itu bisa memicu penurunan lebih lanjut hingga mencapai $1.800 (Rp28.123.200).
Selain itu, penjualan ETH dari pemegang besar (whale) juga menambah tekanan jual, yang membuat sentimen pasar semakin negatif.
Baca juga: Ethereum Foundation Ketahuan Jual Rp94 Miliar di Tengah Likuidasi Whale yang Berkelanjutan!
Prediksi Pergerakan Harga ETH
Ali Martinez, seorang analis crypto, mencatat bahwa Ethereum sedang diperdagangkan dalam pola simetris. Ini berarti bahwa setiap penutupan harga di luar kisaran $2.300 (Rp35.935.200) – $2.600 (Rp40.622.400) akan menentukan arah tren berikutnya.
Jika penjualan besar-besaran ini berlanjut, Ethereum mungkin akan mengalami penurunan harga yang lebih tajam, terutama jika level support $2.300 gagal dipertahankan.
Dengan latar belakang whale yang terus menjual ETH dan kekhawatiran tentang penjualan besar-besaran oleh pemerintah China, masa depan harga Ethereum dalam beberapa minggu mendatang terlihat penuh tantangan.
Para investor harus tetap waspada dan mengikuti perkembangan lebih lanjut terkait penjualan ETH dari skema PlusToken.
Secara keseluruhan, penjualan 7.000 ETH oleh pemerintah China telah memberikan dampak langsung pada harga Ethereum, yang turun lebih dari 2% pada 10 Oktober 2024. Spekulasi tentang potensi penjualan sisa 542.000 ETH masih menjadi perhatian utama pasar.
Jika ini terjadi, harga Ethereum bisa anjlok lebih dalam, dan investor harus bersiap menghadapi volatilitas pasar yang lebih besar.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain .
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain . Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum ber investasi . Segala aktivitas jual Beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Coingape. Ethereum Price Drops As Chinese Govt Sells 7,000 ETH Seized From PlusToken Scam . Diakses tanggal 11 Oktober 2024.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
THORChain berencana mengatasi krisis utang $200 juta dengan menerbitkan token ekuitas TCY
THORChain dengan cepat menyetujui proposal untuk mengatasi krisis utang hampir $200 juta. Rencana yang disetujui melibatkan konversi utang gagal bayar menjadi ekuitas dengan menerbitkan token baru yang disebut TCY kepada para kreditur. Pemegang token TCY berhak atas 10% dari pendapatan THORChain secara permanen.
Thailand berencana platform perdagangan token digital baru untuk perusahaan sekuritas: laporan
Ringkasan Cepat SEC Thailand dilaporkan berencana meluncurkan platform berbasis blockchain untuk memungkinkan perusahaan memperdagangkan instrumen utang melalui token digital. Platform ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pasar modal lokal.
ETF bitcoin spot AS di Januari mencatat arus masuk bersih melebihi $5 miliar
Sekilas Pandang Pada bulan Januari, 12 ETF bitcoin spot mencatat arus masuk bersih bulanan sekitar $5,25 miliar, naik dari $4,53 miliar pada Desember 2024. IBIT milik BlackRock memimpin arus masuk Januari, mencatat arus masuk bulanan sebesar $3,23 miliar.
Crypto mengalami likuidasi lebih dari $1,7 miliar dalam sehari terakhir karena tarif Trump meredam sentimen bullish yang 'berlebihan'
Ringkasan Cepat Pasar kripto mengalami likuidasi sebesar $1,79 miliar dalam 24 jam terakhir, setelah pengumuman tarif oleh Presiden AS Donald Trump. Analis menyatakan bahwa investor khawatir "perang dagang" yang sedang berlangsung akan memicu inflasi dan menyebabkan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.