Awas! Malware Android Kini Bisa Curi Private Key dari Screenshots di Ponsel
Malware Android baru yang disebut SpyAgent, yang ditemukan oleh perusahaan keamanan software McAfee, dapat mencuri private key yang tersimpan dalam screenshots dan gambar di internal storage smart phone.
Lebih khusus lagi, malware ini menggunakan mekanisme yang dikenal sebagai optical character recognition (OCR) untuk memindai gambar yang tersimpan di smart phone dan mengekstrak kata-kata darinya. OCR hadir di banyak teknologi, termasuk desktop computer, yang dapat mengenali, menyalin, dan menempelkan teks dari gambar.
Baca Juga CFX Luncurkan Produk Derivatif Aset Kripto, Perluas Pilihan Investasi
McAfee Labs menjelaskan bahwa malware tersebut didistribusikan melalui tautan berbahaya yang dikirim melalui pesan teks. Perusahaan keamanan siber ini menguraikan prosesnya, dimulai dengan pengguna yang tidak menaruh curiga dan mengklik tautan yang mereka terima.
Examples of the fraudulent apps discovered by McAfee. Source: McAfeeTautan tersebut akan mengarahkan pengguna ke situs web yang tampaknya sah dan meminta mereka untuk mengunduh aplikasi yang disajikan sebagai aplikasi yang dapat dipercaya. Namun, aplikasi tersebut adalah malware SpyAgent, dan menginstalnya akan membahayakan ponsel.
Menurut laporan tersebut, program-program penipuan ini menyamar sebagai aplikasi perbankan, aplikasi pemerintah, dan layanan streaming. Setelah menginstal aplikasi, pengguna diminta untuk memberikan izin kepada aplikasi tersebut untuk mengakses kontak, pesan, dan local storage.
Saat ini, malware ini terutama menargetkan pengguna Korea Selatan dan telah terdeteksi di lebih dari 280 aplikasi palsu oleh spesialis keamanan siber McAfee.
The control panel malicious actors used to manage data stolen from victims. Source: McAfeeSerangan malware meningkat pada tahun 2024
Pada bulan Agustus, malware serupa yang memengaruhi sistem MacOS yang disebut “Cthulhu Stealer” telah diidentifikasi. Seperti SpyAgent, Cthulhu Stealer menyamar sebagai aplikasi perangkat lunak yang sah dan mencuri informasi pribadi dari pengguna, termasuk kata sandi MetaMask, alamat IP, dan private key untuk cold wallet yang ada di desktop.
Baca Juga Awas! Malware ‘Cthulhu’ Serang Pengguna Mac, Targetkan Wallet Kripto
Pada bulan yang sama, Microsoft menemukan kerentanan pada ekstensi web Google Chrome, yang kemungkinan besar dieksploitasi oleh kelompok peretas Korea Utara yang disebut Citrine Sleet.
Kelompok peretas ini dilaporkan membuat bursa mata uang kripto palsu dan menggunakan situs-situs tersebut untuk mengirimkan lamaran pekerjaan palsu kepada pengguna yang tidak menaruh curiga. Setiap pengguna yang mengikuti proses tersebut secara tidak sengaja menginstal malware yang dikendalikan dari jarak jauh pada sistem mereka-yang mencuri private key dari pengguna.
Sejak saat itu, kerentanan Chrome telah ditambal. Namun, frekuensi serangan malware tersebut mendorong Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk mengeluarkan peringatan tentang kelompok peretasan Korea Utara.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Met Museum meluncurkan 'Art Links,' permainan blockchain yang mirip dengan 'Connections' dari New York Times
Ringkasan Singkat Museum Seni Metropolitan telah meluncurkan permainan baru berbasis blockchain bekerja sama dengan TRLab yang memberi penghargaan kepada pemain yang menemukan hubungan antara berbagai karya seni dengan lencana NFT dan kesempatan untuk memenangkan salah satu dari 500 hadiah terkait Met. Upaya pertama Met dalam teknologi blockchain dan NFT bertujuan untuk memperdalam keterlibatan audiens dengan karya-karya museum.
Pendanaan: Bagaimana VC memandang memecoin Trump dan perintah eksekutif kripto
Ringkasan Cepat Ini adalah kutipan dari edisi ke-20 The Funding yang dikirimkan kepada pelanggan kami pada 26 Januari. The Funding adalah buletin dua mingguan yang ditulis oleh Yogita Khatri, anggota editorial terlama di The Block. Untuk berlangganan buletin gratis ini, klik di sini.
Jupiter melonjak 40% setelah pendiri mengatakan 50% dari biaya akan digunakan untuk pembelian kembali token
Pengumuman Cepat Pendiri anonim Jupiter, 'Meow', mengumumkan bahwa platform tersebut akan membakar 3 miliar token JUP dan mulai menggunakan 50% dari biayanya untuk membeli kembali token dari pasar, yang menyebabkan lonjakan harga token. Pengumuman ini menutup acara perdana Jupiter 'Catstanbul 2025', yang juga melihat platform tersebut mengumumkan akuisisi saham mayoritas di peluncuran memecoin Moonshot, meluncurkan dana AI, dan langkah besar lainnya.
Pertumbuhan Shiba Inu Terhambat karena Bear Menjaga Level $0.00002045